MODEL
PEMBELAJARAN E-LEARNING MELALUI HOMEPAGE
SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN SEHINGGA DIHARAPKAN DAPAT
MENINGKATKAN
MINAT DAN KREATIVITAS SISWA
B. Lena Nuryanti
ABSTRAK
Pelaksanaan
proses belajar mengajar untuk mengaktifkan belajar siswa memang tidak mudah,
karena dalam setiap metode pembelajaran pasti ada beberapa hambatan. Salah satu
hambatan yang dihadapi guru adalah kurangnya minat belajar dari mahasiswa
sehingga mahasiswa menjadi malas dan jenuh dalam kegiatan belajar mengajar,
sehingga guru seringkali mengalami kesulitan dalam merangsang kreativitas dan
minat belajar. Penggunaan multi model pembelajaran dan multi media dapat
dijadikan altematif yang dilakukan untuk merangsang kreativitas dan minat
belajar mahasiswa, salah satunya dengan melaksanakan model pembelajaran e-learning dengan
menggunakan homepage sebagai media pembelajarannya. Penelitian
ini dilakukan untuk melihat hubungan model pembelajaran e-learning melalui
homepage sebagai media pembelajaran kaitannya dalam meningkatkan kreativitas
dan minat belajar mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini
adalah mahasiswa Program Pendidikan Tata Niaga Angkatan 2003 dan 2004.
Kata Kunci: e-learning,
homepage, minat dan kretifitas
PENDAHULUAN
Perguruan Tinggi
merupakan pelaksana pendidikan sekaligus ujung tombak pelaksana tujuan
pendidikan yang dimana kita dapat mempermudahkan. Peranan sekolah
sebagai pelaksana
pendidikan tidak lepas dari proses belajar mengajar yang merupakan inti dari
menumbuhkembangkan minat, bakat serta kreativitas mahasiswa. Proses belajar
mengajar yang terjadi di lingkungan pendidikan diharapkan dapat mengembangkan
kreativitas dan minat mahasiswa yang sesuai dengan tuntutan dari masyarakat
serta perkembangan teknologi informasi yang saat ini semakin pesat. Untuk
menjawab tantangan tersebut diperlukan suatu model pembelajaran yang inovatif
dan kreatif dalam proses pembelajaran, sehingga kemampuan output yang
dihasilkan mengalami peningkatan dari segi
kecepatan
mempelajari bahan ajar yang akhimya dapat meningkatkan kreativitas dan minat
belajar. Model pembelajaran yang inovatif dan kreatif diharapkan dapat
mengelola dan mengembangkan komponen pembelajaran dalam suatu desain yang
terencana dengan memperhatikan kondisi aktual dari unsur-unsur penunjang
dalam implementasi pembelajaran yang akan dilakukan. Selain itu, untuk
meningkatkan kreativitas dan minat belajar mahasiswa make diperlukan
sarana yang membantu untuk mengembangkan kemampuan kognitif mahasiswa yaitu
media pembelajaran.
Media
pembelajaran adalah segala jenis sarana pengajaran yang digunakan sebagai
perantara dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pencapaian tujuan pendidikan. Media pembelajaran yang dirancang
dan digunakan secara tepat pada batas tertentu dapat merangsang timbulnya
"dialog internal" dalam dari siswa yang belajar. Media berhasil
membawa pesan belajar apabila kemudian terjadi perubahan tingkah laku atau
sikap belajar pada diri siswa. Sehingga tujuan adanya media yang balk adalah
pada bagian perubahan sikap siswa dan tidak secara langsung berpengaruh
terhadap prestasi belajar. Perkembangan penggunaan media pembelajaran dari
media yang bersifat konvensional ke media yang berteknologi, terutama teknologi
komunikasi dan informasi mengakibatkan terjadinya lima penggeseran dalam proses
pembelajaran, antara lain. Dari pelatihan ke keterampilan, dari ruang
kelas ke mana dan kapan saja, dari kertas ke “on line”, dari fasilitas ke
fasilitas jaringan kerja, dari waktu siklus ke waktu nyata; (Moh.
Surya,2001:18)
Perkembangan
teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan kegiatan dapat
dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga menghasilkan
produktivitas yang tinggi. E-Learning sebagai media elektronik dapat
membawa dampak perubahan pada proses pembelajaran. Interaksi antara
pengajar dan peserta didik tidak hanya dilakukan dengan tatap muka
langsung tetapi juga dapat menggunakan media elektronik sebagai perantara
sehingga suasana belajar mengajar menjadi lebih menarik, visual dan
interaktif. E-Learning merupakan kombinasi antara informasi,
komunikasi, pendidikan dan pelatihan yang merupakan elemen inti untuk
mencapai tujuan pendidikan secara umum. Perangkat dasar yang digunakan adalah
seperangkat komputer yang memiliki akses internet, tanpa memiliki akses
internet sulit bagi peserta didik dan pengajar untuk mempraktekkan e-Learning. Berkaitan
dengan proses pembelajaran yang menggunakan internet sebagai sumber informasi
dan bahan mengajar, maka guru/dosen harus membuat rencana dan strategi
yang efektif agar tujuan pembelajaran tercapai dengan optimal.
Dalam pembelajarannya, informasi dan mated yang hendak disampaikan harus
tersedia dalam suatu situs/web sebagai pusat informasi agar pencarian
informasi dapat diakses dengan cepat. Pusat informasi ini harus dibuat
semenarik mungkin agar siswa menjadi antusias dalam belajar yang akhimya
akan mengembangkan minat dan meningkatkan kreativitas. Oleh karena itu dalam
penelitian ini penulis perlu mengetahui " MODEL PEMBELAJARAN E-LEARNING MELALUI HOMEPAGE SEBAGAI
MEDIA
PEMBELAJARAN
SEHINGGA DIHARAPKAN DAPAT MENINGKATKAN MINAT DAN
KREATIVITAS
SISWA" (Survel pada Mahasiswa Program Pendidikan Tata Niaga Angkatan 2003
dan
2004).
RUMUSAN MASALAH
Masalah dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana
proses belajar mengajar melalui model pembelajaran berbasis e-learning pada
mahasiswa Program Pendidikan Tata Niaga.
2. Bagaimana
gambaran penggunaan homepage sebagai media pembelajaran pada
mahasiswa Program Pendidikan Tata Niaga.
3. Bagaimana
gambaran tingkat kreativitas mahasiswa Program Pendidikan Tata Niaga Angkatan
2003 dan 2004.
4. Bagaimana
ganbaran minat belajar mahasiswa Program Pendidikan Tata Niaga Angkatan 2003
dan 2004.
5. Seberapa
besar hubungan antara homepage sebagai media pembelajaran dalam
meningkatkan kretivitas mahasiswa Program
Pendidikan Tata
Niaga Angkatan 2003 dan 2004.
6. Seberapa
besar hubungan antara homepage sebagai media pembelajaran dalam
meningkatkan minat belajar mahasiswa rogram
Pendidikan Tata Niaga Angkatan 2003 dan 2004.
Konsep Model Pembelajaran E-Learning
Model
pembelajaran pada dasamya merupakan suatu proses komunikasi antara guru,
struktur dan siswa, baik komunikasi secara langsung dalam kegiatan tatap muka
maupun tidak langsung menggunakan media. Menurut R. Ibrahim, (2002:85) model pembelajaran
pada dasamya merupakan pengelolaan dan pengembangan yang dilakukan terhadap
komponen pembelajaran.
Menurut Joice
dan Will (Winataputra, 2001:3) bahwa model pembelajaran diartikan sebagai
kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis yang mengorganisasikan
pengalaman belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan' dan melakukan aktivitas
belajar. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu pedoman atau salah satu alat yang digunakan oleh guru
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat melaksanakan kegiatan
belajamya untuk mencapai tujuan dan proses belajar mengajar.
Rencana Model
Pembelajaran E-Learning dalam Meningkatkan Kretifitas dan Minat
Belajar Mahasiswa
Pembelajaran
dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet/ situs web/
homepage menuntut kreativitas, minat dan kemandirian diri sehingga
memungkinkan mahasiswa untuk mampu mengembangkan semua potensi yang dimilikinya. Kreativitas
dari segi kognitif merupakan kemampuan berfikir yang memiliki kelancaran,
keluwesan, keaslian, dan perincian.
Sedangkan dari
segi afektifnya kreativitas ditandai dengan motivasi yang kuat, rasa ingin
tahu, tertarik dengan tugas majemuk, berani menghadapi resiko, tidak mudah
putus asa, menghargai keindahan, memiliki rasa humor, selalu ingin mencari
pengalaman
baru, menghargai
diri sendiri dan orang lain. Karya-karya kreatif ditandai dengan orisinalitas,
memiliki nilai, dapat ditransformasikan, dan dapat
dikondensasikan. Minat Merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan
respon terarah terhadap suatu situasi/obyek tertentu yang menyenangkan dan
memberikan kepuasan kepadanya. Minat seseorang ditandai dengan adanya
ketertarikan yang menyebabkan timbulnya perhatian secara khusus, dan
sumber tenaga yang mendorong individu berhadapan dengan suatu obyek.
Pembelajaran
dengan dukungan TIK memungkinkan dapat menghasilkan karya-karya baru yang
orsinil, memiliki nilai yang tinggi, dan dapat dikembangkan lebih jauh untuk
kepentingan yang lebih bermakna. Melalui TIK mahasiswa akan memperoleh berbagai
informasi dalam lingkup yang Iebih luas dan mendalam sehingga meningkatkan
wawasannya. Hal ini merupakan rangsangan yang kondusif bagi berkembangnya
kemandirian anak terutama dalam hal pengembangan kompetensi, kreativitas,
minat, kendali diri, konsistensi, dan komitmennya baik terhadap diri sendiri
maupun terhadap pihak lain.
Media Pembelajaran
Menurut Djamarah
dan Zain (1996:136), media pengajaran merupakan wahana penyalur informasi
belajar atau penyalur
pesan. Suharsimi
Arikunto (1989:15) berpendapat bahwa media pendidikan adalah sarana pendidikan
yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk Iebih
mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pendidikan.
Berdasarkan
beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
alat, sarana, wahana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber pesan
yaitu guru atau dosen kepada orang atau sekelompok orang yaitu peserta didik.
Manfaat Media Pembelajaran
Latuheru
(Suhendar,1997:23) mengemukakan beberapa manfaat penggunaan media pembelajaran
dalam PBM, diantaranya: menarik dan memperbesar perhatian siswa,
mengurangi bahkan menghilangkan adanya verbalisme, mengatasi perbedaan
pengalaman belajar berdasarkan latar belakang anak didik, membantu memberikan
pengalaman belajar yang sulit dengan diperoleh dengan cara lain, mengatasi
keterbatasan ruang dan waktu, membantu perkembangan pikiran anak
didik secara teratur tentang hal yang mereka alami, membantu anak didik
mengatasi hal-hal yang sulit nampak dengan mata, menumbuhkan kemampuan
berusaha sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan, mengatasi peristiwa atau
hal yang sulit bila diikuti dengan mata, serta memungkinkan terjadinya kontak
langsung antara guru dengan siswanya.
Media Elektronik Sebagai Media Pembelajaran
Penerapan
teknologi informasi dalam dunia pendidikan, salah satunya dapat dilakukan
dengan cara guru atau dosen memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung
dengan peserta didik. Demikian pula peserta didik dapat memperoleh informasi
dalam ruang lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space
dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir saat ini
adalah berkembangnya pengajaran maya atau cyber teaching", yaitu
proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan intemet. Istilah lain yang
saat ini populer adalah e-learning, yaitu model pembelajaran dengan
menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.
Konsep E-Learning
Rossenburg (Moh.
Surya, 2002:8) mengatakan bahwa e-learning merupakan suatu penggunaan
teknologi Internet dalam
menyampaikan pembelajaran dalam jangkauan yang luas yang bedandaskan tiga
kriteria dasar yaitu :
1. E-Learning bersifat
jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau
memunculkan kembali, mendistribusikan dan sharing pembelajaran serta
informasi. Kriteria ini sangatlah penting dalam e-learning, sehingga
Rosenberg menyebutnya sebagai persyaratan absolute.
2. E-Learning dikirimkan
kepada pengguna melalui teknologi computer dengan menggunakan standar teknologi
intemet.
3. E-Learning terfokus
pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang
mengungguli paradigma tradisional dalam pembelajaran. Berdasarkan beberapa
definisi e-learning diatas, dapat disimpulkan bahwa e-learning adalah
kegiatan pembelajaran yang melibatkan penggunaan peralatan elektronik dalam
menciptakan, membantu perkembangan, menyampaikan, menilai dan memudahkan suatu
proses belajar mengajar dimana pelajar sebagai pusatnya serta dilakukan secara
interaktif kapanpun dan dimanapun.
Proses Pembelajaran E-Learning
E-Learning atau
proses pembelajaran melalui media elektronik, terutama intemet, saat ini
dianggap dapat menjadi solusi pendidikan bagi siswa yang tidak dapat hadir
secara fisik ke setiap perkuliahan, namun mempunyai niat untuk memperoleh pengetahuan
atapun keinginan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Banyak hal
yang dapat dilaksanakan melalui e-learning pada proses pembelajaran,
diantaranya adalah pada 2 (dua) hal,
yaitu:
1. Mencari mater
pokok pembelajaran.
Proses
pembelajaran yang berupa mencari materi pokok pembelajaran, terdiri dari
langkah-langkah sebagai berikut.:
a. Guru
menyampaikan kompetensi dasar serta beberapa indikator kepada para siswa
beserta situs intemet yang dapat
dikunjungi
berkenaan dengan kompetensi dasar serta indikator tersebut.
b. Siswa
mendownload materi pokok pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar serta
indikator yang disampaikan
oleh guru pada
situs yang telah ditunjukkan oleh guru, dalam hal ini siswa diberi kesempatan
untuk mencari pada situs lain selain yang ditunjukkan oleh guru .
c. Setelah
mengedit apabila diperlukan, siswa mengirimkan hasil download tersebut
ke web site atau email guru.
d. Guru mengedit
materi pokok yang dikirim oleh para siswa, mengeditnya, yaitu dengan mengurangi
apabila mated yang
dikirim oleh
siswa apabila bahasannya terlalu luas, atau menambah apabila materi yang
dikirim oleh siswa terialu ringkas
pembahasannya,
sehingga belum memenuhi indikator yang dikehendaki oleh guru.
e. Setelah di
edit, guru mengirimkan ke alamat email siswa apabila materi pokok pembelajaran
sudah disesuaikan indikator yang dikehendaki.
2. Pelaksanaan
ulangan harian dan ulangan blok
Melalui e-learning seorang
guru tidak perlu tertalu banyak mengeluarkan tenaga, pikiran dan biaya untuk
senantiasa melaksanakan ulangan harian atau ulangan blok dengan soal-soal yang
berupa pilihan ganda. Adapun hal-hal yang diperlukan sebelum pelaksanaan
ulangan blok ataupun ulangan harian dengan e-learning diantaranya
adalah:
a. Guru
mempersiapkan bank soal, akan lebih bagus apabila soalnya cukup banyak namun
masih dalam koridor indikator yang dikehendaki oleh guru, sehingga soalnya
dapat diacak agar masing masing peserta tidak sama persis soalnya, bank soal
ini tentu harus di lengkapi dengan program pengacak soal, kunci jawaban serta
skor yang akan di peroleh bagi masing masing peserta.
b. Program ini
hendaknya dilengkapi dengan KKM, serta penjelasan untuk jawaban yang benar
ataupun yang salah untuk keperiuan remidi lagi yang belum mencapai norma KKM.
c. Masing-masing
siswa mempunyai nomor khusus, NIS misalnya, sebagai identitas siswa disamping
nama ketika entri data.
d. Semua unit PC
sudah tersambung secara LAN dengan server bagi guru, dimana bank soal maupun
program program pendukung yang lain disimpan.
Konsep Homepage
Homepage
dibangun oleh sebuah file yang didalamnya terdapat kode-kode dan
informasi. Kode-kode dan informasi tersebut
dibaca oleh
sebuah aplikasi yang jenisnya bernama Browser. Oleh Browser, kode-kode
dan informasi tersebut akan disajikan sebuah halaman web yang kita kenal
sebagai homepage. Kode-kode dan informasi yang ditulis dalam file
homepage tersebut haruslah ditulis menurut aturan tertentu yang dapat
dimengerti oleh browser. Aturan-aturan tersebut dikenal dengan bahasa
pengkodean.
Software-Software Yang Digunakan Untuk
Membuat Homepage
Beberapa software yang
sebaiknya dimiliki untuk membuat homepage sederhana bagi pemula yang dihimpun
penulis berdasarkan internet dari http://handel.pacific.net.id/TS/homepage.html adalah:
1. Front Page
Editor/Netscape Composer Front Page Editor/Netscape Comp
digunakan untuk membuat format dari tampilan yang diinginkan, dimana pada front
page editor ini terdapat fasilitas-fasilitas yang memudahkan kita untuk
mendesain tampilan sesuai dengan keinginan.
2. Adobe Photoshop/Paint Shop
Pro Adobe Photoshop/Paint Shop Pro digunakan untuk memudahkan kita
dalam mengedit suatu gambar atau membuat suatu ikon yang nantinya akan
digunakan untuk pembuatan homepage itu sendiri.
Langkah-Langkah Membuat Homepage
Salah satu
langkah yang harus kita lakukan dalam membuat homepage sederhana
adalah memiliki pengetahuan cara menggunakan komputer dan
software-software penunjang untuk mengerjakan homepage dan sedikit
pengetahuan tentang grafis.
Untuk membuat
home page dengan menggunakan Komputer PC, Macintosh atau jenis
komputer lainnya, kite harus membuat file yang berisi kode HTML.
Untuk itu, kits dapat menggunakan HTML editor atau text editor umum
lainnya.
HTML adalah
singkatan dari Hypertext Markup Language. HTML terdiri dan sepasang
kode yang disisipkan dalam suatu dokumen untuk mengontrol tampilan dokumen di
layer monitor oleh Web Browser, seperti Netscape atau Mosaic. Apabila
akan memandang suatu dokumen di Internet, harus menggunakan Web Browser dan
disana ada fasilitas "View source" untuk
melihat
kode-kode web page ini. Suatu dokumen berisi kode-kode ini disebut HTML. Suatu
dokumen HTML harus mempunyai formulir yang tepat, sehingga dapat dikenal dan di
interpretasikan dengan tepat oleh perangkat lunak dan Browser. Konsep
Kreativitas Supanadi (2001:16) mengatakan bahwa kreativitas merupakan suatu
kemampuan yang dimiliki setiap orang dengan tingkat yang berbedabeda. Setiap
orang lahir dengan potensi kreatif yang dapat dikembangkan dan dipupuk.
Kreativitas merupakan suatu bidang kajian yang kompleks, yang timbul akibat
adanya perbedaan dalam mendefinisikan anti kreativitas. Sedangkan Munandar
(2004) mengungkapkan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan
gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai
kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah
ada sebelumnya.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan
variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitiani yang digunakan adalah
penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif disini
bertujuan untuk memperoleh deskripsi atau gambaran mengenai tanggapan mahasiswa
mengenai hubungan media pembelajaran e-learning melalui media homepage dalam
meningkatkan
kreativitas dan
minat belajar. Penelitian verifikatif diterangkan oleh Suharsimi Arikunto
(2002:7) sebagai berikut:
"Penelitian
verifkatif pada dasamya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data di
lapangan." Dalam penelitian ini akan diuji mengenai hubunqan model
pembelaiaran e-Learning melalui media homepage dalam meningkatkan
kreativitas dan minat belajar. Ukuran sampel adalah 90 mahasiswa program pendidikan
Tata Niaga angkatan 2003-2004. Penelitian ini menggunakan teknik simple
random sampling, dikarenakan populasi dalam penelitian dianggap homogen se
hingga pemilihan sampel dilakukan secara acak.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan Berdasarkan
hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai
berikut:
1. Gambaran
proses belajar mengajar melalui model pembelajaran e-learning mahasiswa
Pendidikan Tata Niaga secara umum dapat meningkatkan kemampuan yang dimiliki
mahasiswa. Hal itu dilihat dari indikator kemampuan afektif merupakan indikator
yang memperoleh skor paling tinggi yaitu sebesar 38,94%. Kemampuan afektif
merupakan kemampuan yang berkenaan dengan sikap dan nilai yang diterima
mahasiswa sebagai hasil belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan model pembelajaran e-learning dapat menjadikan suasana belajar
lebih menarik dan interaksi antara pengajar dengan siswa menjadi efektif, sehingga
mahasiswa semakin tertarik untuk mengikuti pembelajaran.
2. Gambaran
penggunaan homepage sebagai media pembelajaran dapat disimpulkan
bahwa indikator ketepatan dengan tujuan pembelajaran memperoleh skor tertinggi
sebesar 23,58%. Hal ini dikarenakan penggunaan home page untuk
mahasiswa sudah sesuai dengan metode atau model pembelajaran e-learning.
3. Gambaran
kreativitas mahasiswa Pendidikan Tata Niaga secara umum sudah baik. Persepsi
mahasiswa terhadap kemampuan memerinci memperoleh skor tertinggi sebesar
21,13%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dapat merinci atau
mampu memilah/membedakan software-software untuk membuat homepage.
4. Gambaran
minat mahasiswa terhadap media pembelajaran homepage secara umum
tinggi. Persepsi minat mahasiswa terhadap keinginan untuk mengetahui dan
memiliki sesuatu merupakan indikator yang memperoleh skor tertinggi sebesar
31,04%. Hal tersebut dikarenakan tingginya keinginan mahasiswa untuk mengetahui
dan memiliki media internet dan homepage, sehingga mahasiswa semakin tertarik
belajar melalui elearning.
5. Media
pembelajaran home page memiliki hubungan yang sedang dengan kreativitas,
sehingga dengan menggunakan media yang bervariasi dalam setiap pembelajaran
akan meningkatkan kreativitas mahasiswa.
6. Media
pembelajaran home page memiliki hubungan yang rendah dengan minat,
sehingga dengan menggunakan media yang bervariasi dalam setiap pembelajaran
diharapkan minat mahasiswa untuk belajar melalui e-learning khususnya
media home page semakin tinggi.
Rekomendasi
Berdasarkan
hasil penelitian, maka penulis merekomendasikan beberapa hal mengenai media
pembelajaran homepage untuk meningkatkan kreativitas dan minat belajar
mahasiswa, yaitu:
1. Untuk
memudahkan mahasiswa dalam memahami setiap materi ajar melalui elearning, pengajar
hendaknya memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang manfaat dan kegunaan dah
materi yang disampaikan, aplikasi komputer dan intemet secara terpadu serta
penggunaannya dalam pemberian materi perkuliahan dan tugas-tugas yang mendukung
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2. Dalam
penggunaan media pembelajaran hendaknya pengajar memperhatikan taraf berpikir
mahasiswa dan pola/gaya belajamya, sehingga dengan adanya media pembelajaran
tujuan pembelajaran akan tercapai dengan maksimal. Selain itu, pendidik
menyediakan fasilitas web yang memungkinkan adanya interaksi antara tenaga
pengajar dengan mahasiswa bersangkutan, selain untuk penilaian juga berkaitan
dengan kegiatan perkuliahan media perangkat lunak ataupun keras untuk
mengembangkan daya kreativitas mahasiswa dengan fasilitas ruangan yang kondusif
untuk proses belajar mengajar. Disamping itu, pengajar harus memperhatikan
faktor-faktor yang memicu berkembangnya kreativitas mahasiswa, salah satunya
dengan cara memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan yang berkaitan
dengan media pembelajaran homepage.
4. Untuk
meningkatkan minat belajar mahasiswa, salah satunya dengan melengkapi media
pembelajaran yang hendak digunakan untuk menyampaikan materi ajar. Selain itu,
menyediakan modul atau buku sumber yang berkaitan dengan aplikasi media e-learning dan
intemet khususnya homepage untuk memicu tumbuhnya minat pada diri
mahasiswa. Agar penggunaan media maksimal maka pengajar harus menyediakan
tenaga profesional yang ahli dalam bidang media elearning dan intemet
khususnya mengenai homepage.
silahkan baca selengkapnya di sini
sumber : jurnal.upi.edu/file/Lena.pdf